Sejumlah pria bersenjata menyerang dan menyemprot sebuah keluarga Afganistan dengan air keras di rumah mereka setelah sang ayah dalam keluarga itu menolak lamaran seorang pria untuk menikahi salah seorang putrinya.
Demikian berita yang saya baca dari Kompas.com
Desember tahun lalu. Terus terang, kabar tersebut telah membuat bulu
roma saya berdiri. Begitu teganya para lelaki itu menghancurkan masa
depan sang gadis beserta anggota keluarganya yang lain.
Bagi siapa pun, lamaran ditolak
adalah hal yang tidak mengenakkan. Harga diri rasanya tercoreng. Jiwa
kelelakian seakan terhina. Meskipun demikian, kita harus menghormati
dan menghargai segala alasan yang melatarbelakangi penolakan tersebut.
Cinta memang tidak bisa dipaksakan. Perasaan tidak bisa dimanipulasi.
Kita harus menyadari semua itu. Kewajiban kita, para lelaki, adalah
mematutkan diri, berintrospeksi terhadap penolakan itu.
Terdapat beberapa alasan mendasar atas penolakan tersebut, di antaranya:
Dia Masih Memerlukan Waktu untuk Berpikir
Kamu dengan serta merta mengajukan lamaran tanpa diawali ta’aruf
terlebih dahulu. Kemungkinan dia kaget. Dia belum mengenal lebih dekat
siapa dirimu yang sebenarnya sehingga memerlukan kesiapan menata hati.
Kalau kamu memintanya untuk memberikan jawaban sesegera mungkin, dia
akan memilih untuk menolak lamaranmu.
Ada Kebiasaan Dirimu yang Sangat Tidak Disukainya
Bisa saja perempuan yang kamu lamar itu
sangat tidak menyukai pria perokok, sementara kamu sendiri tidak bisa
meninggalkan kebiasaan tersebut.
Dia Belum Melihat Kamu Berpenghasilan
Bagi sebagian besar kaum perempuan, kata berpenghasilan
merupakan kriteria yang sangat mendasar. Laki-laki adalah pemimpin
rumah tangga sehingga harus bisa menjamin anak- isterinya bisa
menikmati hidup yang layak. Oleh karena itu dia sangat mendambakan agar
suaminya kelak bisa memberikan nafkah sebagaimana kewajiban yang telah
digariskan oleh agama maupun adat.
Orang Tuanya Tidak Setuju
Sebagian besar perempuan begitu taat
pada kemauan orang tuanya. Bisa saja dia sangat jatuh cinta kepada
dirimu. Namun demikian, dia merasa tidak berdaya manakala orang tuanya
menyatakan tidak setuju akan kehadiranmu.
Ketaatanmu Menjalankan Ibadah Masih Dinilai Kurang
Ya, bisa saja dia sangat memperhatikan
sepak terjangmu selama ini. Dia juga tahu bahwa agama yang dianutnya
sama dengan agama yang dianutmu. Tapi, belum pernah sekalipun dia
melihat kamu menjalankan aktivitas sesuai tuntunan agamamu.
Kamu seorang lelaki tampan dan gagah, bukan perokok, telah berpenghasilan tetap, taat beribadah, telah ber-ta’aruf
dengannya lumayan lama, dan telah mendapatkan restu kedua orang tuanya.
Namun demikian, lamaranmu ternyata ditolak juga. Ya, pasti dia
menyimpan kriteria lain di luar kelima kriteria di atas. Tugasmu
hanyalah menelisik kembali penyebab lamaranmu ditolak.
Sekalipun menyakitkan, kenyataan itu
harus diterima dengan lapang dada. Bangkitlah dan terus bersemangat.
Ingat, kembang tidak setangkai dan dunia belum kiamat.
hanya dalam kata2 bisa mewakili semua unek2 yang ada di pikiran menjadi plong..Terima kasih udah mau buka, lihat, dan membaca blog saya, saran dan komentar anda membuat saya menjadi semangat, semoga bermangfaat bagi pembacanya
No comments:
Post a Comment
ADE RAHMA SELVIYANTI -- RATU TIKET (MENJUAL TIKET ONLINE DENGAN HARGA MURAH WA 0822.9936.6036